Kamis, 27 Februari 2014

Dunia bisnis semakin berkembang dengan pesat karena kebutuhan yang juga meningkat. Banyak yang lebih memilih berbisnis daripada harus dengan penghasilan upah atau menggantungkan gaji bulanan. Sehingga, tingkat persainganpun meningkat dan hanya orang yang kuat dan punya kreativitas sajalah yang akan mampu bersaing dengan para pebisnis lainnya.

Bila Anda ingin membangun bisnis, berarti sama halnya Anda akan menjadi seorang pemimpin/wirausahawan, maka Anda perlu pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mental. Faktor-faktor yang perlu Anda pertimbangkan antara lain: lokasi pasar, lokasi sumber bahan baku, alat angkutan, sumber energi, dan lain-lain. Tidak hanya itu, Anda juga memiliki organisasi yang kuat, administrasi, manajemen, leadership, pengambilan keputusan, dan komunikasi.

Dapat saja Anda terjun dalam bisnis yang salah, karenanya jangan cepat ganti usaha. Namun, jangan pula begitu bertahan, mengapa? Coba adakalanya Anda belajar dari jerapah dan tupai. Dengan menggunakan jurus jerapah, Anda harus mempunya SDM yang berkualitas agar Anda siap bersaing dipercaturan bisnis. Dengan menggunakan jurus tupai, yaitu Anda siap merintis bisnis sederhana meski dana dukung langsung yang dibutuhkan sangatlah besar.            

Membangun Bisnis

Bisnis yang kokoh adalah bisnis yang dibangun mulai dari awal oleh seorang pengusaha. Memang ada cara praktis berbisnis tanpa mengeluarkan keringat yang banyak, yaitu dengan menginvestasikan uang kita pada bisnis orang lain. Namun investasi merupakan jalan yang sulit bagi sebagian besar orang, karena kesulitan ekonomi telah menjalar di negeri ini.

Mendirikan sebuah usaha dari awal adalah kegiatan yang menyenangkan bila telah diketahui ilmunya, berbeda dengan yang tidak siap untuk membangun usaha maka dia akan terkesan terburu-buru tanpa perhitungan yang matang sebelumnya.

Beberapa tips membangun bisnis dari nol ini bisa Anda gunakan:
  • Akuilah bahwa kegagalan Anda dalam berbisnis membawa pada kesuksesan yang tertunda. Mengerti bahwa kesalahan semata-mata memberikan informasi yang diperlukan untuk belajar sehingga berhasil dalam membangun bisnis.
  • Hidup pada masa sekarang dan sekarang inilah saatnya! Kembangkan kemampuan Anda untuk memusatkan perhatian pada masa sekarang setiap waktu, setiap tugas bernilai.
  • Tegaskan komitmen Anda. Ikuti misi Anda tanpa ragu-ragu, tetap pada relnya. Lakukan apa saja untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai bagian dari tujuan bisnis.
  • Jadilah pemilik yang bertanggungjawab. Jadilah seseorang yang dapat diandalkan, seseorang yang bertanggungjawab.
  • Tetap fleksibel. Pertahankan kemampuan untuk mengubah yang sedang Anda lakukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Menuju Keberhasilan Bisnis

Membangun bisnis dari awal tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbeda dengan orang yang melanjutkan bisnis orang tua atau bekerja sebagai businessman di kantor-kantor.
Dibutuhkan motivasi pribadi yang ulet dan tangguh untuk memulai bisnis dari nol. Untuk itu, Anda bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses. Anda juga akan menuju berhasil, baik secara pribadi maupun professional bila menerapkan beberapa hal berikut ini.

1. Bersikap jujur dalam komunikasi sesama pebisnis maupun dengan customer

Sebenarnya bersikap jujur sudah dibiasakan dalam segala hal. Karenanya wajar jika sikap jujur dalam komunikasi utamanya menjadi bagian penting dalam meraih keberhasilan di dunia bisnis. Apalagi komunikasi yang dibangun antara sesama pebisnis maupun dengan customer.
Jika sikap ini tidak dimiliki dalam komunikasi, maka dapat dipastikan bahwa perjalanan bisnis Anda akan mengalami hambatan. Terlebih sesama rekan pebisnis dan customer, mereka tentu akan sulit memberikan rasa percayanya pada bisnis Anda.

Keraguan dan ketidaknyamanan semakin tampak hingga pengaruh paling buruknya yaitu bisnis Anda tidak berjalan sesuai rencana dan target. Ujung-ujungnya bisnis yang baru di bangun akan gulung tikar. Oleh karenanya, sikap jujur sebaiknya sudah menjadi kebiasaan sejak awal dalam bisnis yang dijalankan kini dan ke depannya.

2. Berbicaralah dengan niat baik

Selain sikap jujur ketika menjalin komunikasi, bicara dengan niat baik pun hendaknya sudah menjadi karakteristik Anda sebagai calon pebisnis yang berhasil. Hendaknya kepada siapapun itu dilakukan semaksimal mungkin. Mulai dari bicara dengan niat baik kepada rekan bisnis, penanam modal jika ada serta customer.

Alangkah baiknya menghindari niatan tidak baik pada saat berbicara dengan orang yang berpengaruh pada keberhasilan bisnis Anda. Segala bentuk pembicaraan yang terjalin ditujukan untuk semakin memperkuat kepercayaan lawan bicara sehingga bisnis dapat dikenali dengan mudah oleh siapapun.

Tidak perlu menunggu waktu untuk memunculkan ataupun membiasakan diri bicara dengan niat baik. Akan tetapi, secara alamiah dan sejak saat ini juga harus dilatih agar menjadi kebiasaan baik dalam keseharian seorang pebisnis juga.

3. Selalu menepati janji dan amanah

Sikap ini kadang sulit dilakukan oleh beberapa orang karena pengaruh keuntungan. Maksudnya yaitu jika Anda sudah menjalin hubungan dengan pebisnis lain dalam hal yang penting semisal modal maupun pemasaran, maka jangan mudah melupakan janji serta amanah.

Janji biasanya tampak pada perjanjian yang telah disepakati oleh sesama rekan pebisnis atau mungkin juga customer. Karenanya, menepati janji dan amanah untuk melakukan isi perjanjian ataupun kesepakatan harus selalu dimiliki setiap saat sampai kapanpun dalam kondisi apapun juga.

Hindari terlena karena keuntungan dari pihak lain yang ingin membuat Anda mengingkari janji serta tidak amanah. Kedua sikap ini saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam diri seorang pebisnis ketika menjalankan rencananya.

4. Berkeinginan untuk berbagi dan mendukung setiap orang berhasil

Sikap ini sering dilupakan oleh banyak pebisnis. Wajar saja jika sebagian besar masyarakat masih memiliki kecenderungan untuk terus bekerja keras demi kesuksesannya sendiri. Akibatnya adalah sikap individualis di masa perekonomian sulit semakin merajalela.

Padahal, sebenarnya berbagi dan saling mendukung orang lain termasuk salah satu motivasi yang baik menuju bisnis berhasil sesuai rencana. Berbagi hal yang baik, tentunya akan mendatangkan sesuatu yang baik termasuk salah satunya keberhasilan.

Sebaiknya mengupayakan diri untuk membiasakan sikap ini sekaligus menjadi karakteristik pribadi calon pebisnis yang berhasil. Oleh karena itu, keinginan bersikap positif dan baik kepada orang lain tidak sebatas keinginan belaka tanpa realisasi langsung.

5. Bertanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang berlimpah.

Seorang calon pebisnis yang berhasil, tentu saja memiliki rasa tanggung jawab dalam hal menciptakan lingkungan yang berlimpah. Lingkungan dengan beragam keberhasilan di dalamnya, mulai dari modal, pemasaran, manajemen, karyawan, pendapatan dan sebagainya.
Tanggung jawab pada hal kecil akan memiliki pengaruh pada yang besar. Wajar jika hal itu menjadi kunci keberhasilan seorang pebisnis baik yang sudah berpengalaman maupun bagi calon pebisnis lainnya. Tanggung jawab yang dimaksudkan berkaitan dalam segala aspek kehidupan dan tidak terbatas pada bisnisnya saja.

6. Tinggalkan hal yang tidak berhasil

Jika Anda pernah mencoba beragam hal menuju keberhasilan bisnis, biasanya menemui hal-hal yang tidak berhasil di dalamnya. Setelah melakukan evaluasi, sebaiknya meninggalkan hal yang tidak berhasil termasuk solusi paling baik dan aman. Anda tentu akan berpikir hati-hati agar tidak mengulanginya.

7. Akuilah prestasi orang lain

Mengupayakan diri untuk belajar mengakui prestasi orang lain termasuk hal positif. Alasannya yaitu prestasi orang lain dapat dijadikan pemicu semangat keberhasilan rencana bisnis Anda.
Keuntungan yang Anda dapat dari memulai bisnis dari nol adalah bahwa Anda akan mempunyai pondasi bisnis yang kuat. Keuntungan lain yang didapat dari memulai bisnis dari nol ini adalah Anda juga mempunyai kesatuan lini manajemen bisnis yang lebih kuat, lingkungan yang berlimpah dengan didukung resources yang memadai, dan pelanggan akan merasa puas dan terpenuhi keinginannya. Semoga bermanfaat.

0 komentar :

Posting Komentar