Jumat, 28 Februari 2014

Pengertian Metode Riset Bisnis | Suhardi Rizal

Bisnis sekarang ini sudah menjadi sesuatu yang amat kompleks. Berbagai faktor saling berinteraksi dan membuat bisnis menjadi tidak mudah untuk diprediksikan. Atas dasar itu, diperlukan metode yang sistematis dalam mengatasi berbagai persoalan yang muncul dalam bisnis tersebut, yaitu metode riset bisnis.

Metode Riset Bisnis

Metode riset bisnis adalah sebuah metode yang sistematis yang berguna untuk meneliti berbagai aspek yang terkait dengan bisnis. Metode ini sebagian besar menggunakan ide penyelesaian yang sama dengan metode riset ilmiah lainnya. Dalam metode tersebut, penjelasan dan langkah-langkah penyelesaian masalah harus logis dan sistematis.
Logis artinya kesimpulan yang ada harus didasarkan dari fakta-fakta yang ada di lapangan, bukan inspirasi belaka. Sistematis artinya cara kerja penelitian tersebut terstruktur sesuai dengan metode riset ilmiah lainnya.

Selain itu, riset tersebut harus bisa dibuktikan dan dilakukan ulang oleh orang lain. Pola penarikan kesimpulan dalam riset bisnis dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni deduktif dan induktif. Metode penarikan kesimpulan deduktif dapat dilakukan dengan menarik kesimpulan spesifik dari fakta-fakta umum. Sementara itu, kebalikan dari metode deduktif, metode induktif menarik kesimpulan dari fakta-fakta yang bersifat khusus.

Misalnya, Anda ingin mengetahui mengapa produktivitas pekerja Anda menurun. Anda mencari fakta-fakta yang bersifat umum, seperti angka output yang dihasilkan oleh pekerja Anda per harinya. Dari situ kemudian dicari mengapa sampai terjadi penurunan tersebut.

Jenis-Jenis Metode Riset Bisnis

Menurut jenis datanya, riset bisnis dapat dibagi menjadi dua, yakni riset kualitatif dan riset kuantitatif. Kedua jenis riset tersebut dapat dilakukan tergantung jenis dan tujuan dari riset yang akan dilakukan. Oleh karena itu, perencanaan riset sangat penting untuk dilakukan. Periset akan merencanakan terlebih dahulu mengenai tujuan dan maksud dari penelitiannya.

Tujuan dan maksud penelitian tersebut kemudian diturunkan ke dalam metode riset yang akan dilakukan. Pada penelusuran metode riset ini, jenis dan kebutuhan data didefisinikan. Berapa jumlah data, siapa saja sampel yang dibutuhkan dalam penelitian, dan jenis data yang akan digunakan harus didefisinikan pada fase ini.

1. Metode Kualitatif

Metode riset kualitatif adalah metode penelitian yang menggunakan data selain data numerik. Artinya, data yang digunakan tersebut tidak mengandung angka. Data yang digunakan misalnya pengelompokan data menjadi beberapa kategori. Contoh penelitian bisnis yang termasuk dalam kategori kualitatif adalah penelusuran apakah konsumen mengetahui produk yang ada di pasaran dan bagaimana pendapat mereka tentang produk tersebut.

2. Metode Kuantitatif

Kebalikan dari metode kualitatif, metode kuantitatif menggunakan angka sebagai pendekatan penelitiannya. Data yang biasa digunakan pada jenis penelitian ini biasanya dinyatakan ke dalam angka atau numerik, seperti data rasio.

Pemasaran Bisnis

Awali sebuah rencana bisnis dengan rencana awal yang sederhana. Rencana awal tersebut meliputi ringkasan, pernyataan misi, kunci sukses, analisis pasar, analisis keseimbangan dana, dan lain-lain. Hal-hal tersebut merupakan rencana bisnis yang paling sederhana.
Sebuah rencana bisnis memiliki sebuah standar, yang mengikuti nasihat dari para ahli bisnis, meliputi seperangkat elemen standar, seperti deskripsi perusahaan, produk atau layanan, sasaran pasar, prakiraan, tim manajemen, dan analisis keuangan.

Sebuah rencana bisnis bergantung pada situasi. Rencana bisnis akan berjalan sebagai mana mestinya bila situasi internal perusahaan dan situasi eksternal mendukung. Keberadaaan para investor atau para penanam modal dapat mempengaruhi kelangsungan sebuah rencana bisnis.

Dalam membuat rencana bisnis, kita harus tahu dan mengenali keberadaan posisi, tujuan, dan apa yang ingin dicapai dalam usaha yang dibangun tersebut, sehingga kita bisa menuju sukses. Adapun kesuksesan itu ada bahan bakunya. Bahan baku kesuksesan itu adalah kemampuan, usaha, attitude.

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran memiliki tujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan konsumen. Selain itu, konsep pemasaran berorientasi pada kebutuhan konsumen. Konsep pemasaran memang berbeda dengan konsep bisnis terdahulu yang berorientasi pada produk dan penjualan. Konsep pemasaran terdiri atas tiga unsur, yaitu sebagai berikut.
  • Berorientasi kepada konsumen. Dalam manajmen pemasaran, Anda harus melihat sasaran penjualan produk Anda itu seperti apa, sehingga Anda perlu mengenal konsumennya terlebih dahulu.
  • Penyusunan kegiatan pemasaran secara terperinci. Apabila Anda sudah menemukan konsumen atau sasaran pemasaran yang tepat, maka Anda tinggal menyusun strategi penjualan produk tersebut. Rincilah kegiatan pemasaran Anda secara terperinci.
  • Kepuasan konsumen. Jika kegiatan penjualan Anda sudah berjalan, maka Anda perlu mengevaluasi manajemen pemasaran produk Anda, seperti kepuasan konsumen terhadap produk yang Anda jual. Jadi, Anda dapat mengetahui kekurangan produk tersebut, sehingga Anda dapat menyusun strategi agar produk Anda tetap laris dipasaran.
Manajemen pemasaran pun tak dapat dipisahkan dari empat faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap jalannya suatu manajemen pemasaran. Berikut ini empat faktor yang berpengaruh dalam bisnis marketing.

1. Product atau produk

Produk suatu perusahaan terbagi menjadi dua macan, yaitu produk berupa barang (seperti ponsel, motor, dan baju) dan produk yang berbentuk jasa (seperti tabungan, jasa telekomunikasi, atau jasa perawatan tubuh dan spa.

Dalam konsep produk, dikenal produk premium atau produk yang memiliki ciri khas, fitur unik, dam memiliki kelas tersendiri. Oleh karena itu, produk tersebut memiliki harga yang relative mahal. Sementara di sisi lain, ada juga konsep produk “me too”, yaitu produk yang didesain sebagai saingan atau imitator dari produk yang telah dulu ada di pasaran.

Untuk memasarkan sebuah produk, Anda perlu melihat sasaran penjualan produk Anda kepada siapa, di mana, dan kapan. Perlu strategi yang harus Anda lakukan agar produk yang Anda jual laku dipasaran. Meskipun produk yang Anda jual adalah barang imitasi, jika Anda menawarkan produk tersebut kepada konsumen yang tepat, waktu dan tempat yang tepat, maka penjualan produk Anda akan laris manis.

2. Promotion atau promosi

Promosi adalah langkah yang perlu dilakukan untuk memperkenalkan produk dan membujuk calon konsumen agar mengeluarkan uang untuk membeli produk yang ditawarkan. Dalam promosi, dikenal dengan adanya istilah promotion mix atau gabungan program promosi yang tergabung dalam empat elemen kunci, yaitu promosi melaui iklan, promosi publikasi, promosi melalui sales promotion, dan promosi melalui personal selling.

Sebagai seorang konsumen, tentu promosi barang itu sangat mempengaruhinya untuk tertarik membeli sebuah barang. Promosi yang bagus dan menarik dapat menarik perhatian konsumen untuk membelinya. Akan tetapi, promosi juga harus dilakukan pada watu dan tempat yang tepat.

Jiga Anda mempromosikan sebuah jaket di daerah panas dan pada waktu musim panas, itu kurang tepat. Penjualan barang Anda akan rendah atau bahkan tidak ada yang membeli. Untuk itu, promosi suatu produk juga perlu strategi.

3. Place atau tempat

Place atau tempat berarti mengenai tempatr produk yang ditawarkan akan dijual atau dipasarkan. Place menyangkut strategi distribusi yang hendak dilakukan. Ada tiga model distribusi, yakni distribusi eksklusif, distribusi selektif, dan distribusi intensif.

Distribusi eksklusif adalah memasarkan produk barang dan jasa hanya pada outlet yang terbatas agar menjaga prestise dan reputasi produk yang ditawarkan. Contohnya, Kaos Joger yang dijual dan dipasarkan hanya di satu lokasi atau jam tangan Audemar Piaget yang hanya dipasarkan pada outlet-outlet tertentu.

Distribusi selektif adalah rangkaian produk yang hanya dijual atau dipasarkan di outlet modern atau pasar modern dan tidak dijual di pasar-pasar tradisional. Sementara itu, distribusi intensif adalah produk yang dipasarkan atau dijual ke seluruh jenis pasar, baik modern maupun tradisional, dan meliputi seluruh wilayah Indonesia.

4. Pricing atau harga

Pricing adalah strategi yang menyangkut dalam penetapkan harga produk. Seperti telah dijelaskan di atas untuk produk-produk dengan diferensiasi yang kuat, dapat menetapkan harga premium. Contohnya, motor Harley Davidson atau mobil Porsche. Selain itu, ada produk yang dijual dengan strategi low cost, contohnya jasa telepon yang ditawarkan para operator cdma.

Penetapan harga  untuk sebuah produk tentunya mempunyai tujuan. Pada dasarnya, ada empat jenis tujuan penetapan harga. Berikut ini tujuan penetapan harga produk oleh sebuah perusahaan atau penjual.
  • Penetapan harga dilakukan untuk menghasilkan laba yang paling tinggi (maksimisasi laba), sehingga perusahaan atau penjual memilih harga produknya yang dapat menghasilkan laba yang besar.
  • Penetapan harga dilakukan untuk mencapai tingkat volume penjualan yang tinggi di dalam sebuah pangsa pasar.
  • Penetapan harga dilakukan untuk membentuk citra perusahaan, seperti dengan menetapkan harga yang tinggi pada produknya dapat membentuk citra perusahaan yang prestisius.
Dengan penetapan harga yang tepat terhadap produk atau jasa dari bisnis tersebut, maka peluang usaha untuk berkembang dan maju terbuka lebar karena banyak konsumen yang tertarik untuk menikmati produk atau jasa bisnis tersebut.

Demikian informasi mengenai metode riset bisnis yang dapat Anda lakukan untuk mengntrol kegiatan bisnis Anda. Semoga informasi tersebut bermanfaat dan menambah wawasan Anda. Selamat mencoba.

0 komentar :

Posting Komentar